Explor-Asu

Apa kalian pernah berkunjung ke pasar malam yang instagenic di Indonesia? 

Ada atau tida?

ADA SAJA sebenarnya di Indonesia, hanya saja biasa nya pasar malam yang "wow" dan keceh di Indonesia itu barang barang dan makanan nya dibanderol dengan harga mahal! Bener ndak? Kalo mau murah ya pasar malem pinggir jalan yang ada komidi puter nya sama bianglala ala ala itu. Lagian kenapa sih, bikin ala ala pinggir jalan aja pake harga konten nya premium? Ndak ngerti saya.

Tentu nya dengan harga mahal kalo saya sih malas berkunjung ke pasar malam, kecuali penting dan ada urusan. 

Berbeda sekali dengan negara tetangga se Asia Tenggara, dimana mereka menyulap pasar malam nya menjadi bagian dari pariwisata yang cantik, berkelas, dan barang serta makanan nya dibanderol dengan harga yang masih dibilang normal, wajar bahkan ada beberapa yang malah murah. Thailand memang berbeda, mereka bisa menempatkan wisata nya bukan untuk nge getok harga untuk turis, tapi harga tetap wajar supaya tidak terkesan morotin turis.

Ratchada Night Market, market yang lagi kekinian di Bangkok ini selalu rame dikunjungi turis maupun warga lokal, pasar ini berisi berbagai macam kebutuhan barang dan jasa serta kuliner. Terletak di dekat stasiun MRT Cultural Center Bangkok, di belakang Esplanade Mall langsung ketemu tenda tenda dan kafe kafe yang keren. 

Saya pribadi sudah dua kali kesana, tapi tetap seperti nya berasa belum menjelajah semua nya. Jujur aja, banyak banget! Saya juga belanja beberapa T-shirt, Belt, aksesoris dan tentu nya makan dan minum disini. Bagaimana untuk spot fotografi? Kalo kamu suka pasar, dan hunting street, disini juga banyak keseruan yang bisa di dapatkan. Terutama kalo kamu naik ke Esplanade Mall, Parkiran mobil lantai 4 atau 5, maka kamu bisa dapatkan suasana pasar dari atas dan warna warni tenda yang tentu nya menambah cakep foto kamu, mainstream? pasti, tapi belum lengkap ke Ratchada Night Market tanpa mengambil gambar dari atas.

Awalnya saya ga sengaja nemu gambar kuil ini di Internet, saya coba telusuri, dan memang susah sekali di dapat data nya, karena memang masih sedikit yang kesini dan Wat Pa SawangBoon ini bukan termasuk destinasi turis, bahkan hastag di Instagram nya saja cuma sedikit. Tapi sedari pertama liat saya sudah kepengen kesini, tapi gimana cara nya? Saya bahkan mengirim DM ke beberapa akun ga kenal di Instagram yang upload foto Wat Pa SawangBoon untuk menanyakan bagaimana cara menuju kesana dari Bangkok. Karena jika saya lihat di map, sebetulnya bukan yang jauh sekali dari Bangkok dan bisa dicapai tanpa harus menginap.

Rata rata para Instagramers itu menjawab bahwa tidak ada angkutan umum menuju kesana, letaknya jauh dari kota dan cukup terpencil, jadi disarankan sewa mobil dari Bangkok. Oke saya akhirnya sewa mobil dari Bangkok melalui group backpacker luar negeri di sosial media. Yang menarik adalah, saya mungkin klien pertama mereka yang minta ke tujuan ini, Provinsi Saraburi dengan tujuan Wat Pa SawangBoon. Saya mendapat driver bernama Mr.Toy, orang nya baik dan lucu, Mr. Toy juga belum pernah ke Wat Pa SawangBoon sehingga beliau menggunakan GoogleMaps, tapi tidak masalah toh akhir nya sampai juga tanpa kesasar dengan kurang lebih 2 jam perjalanan.

Ketika dalam perjalanan pun saya menyadari memang kalo mau kesini tanpa sewa mobil seperti nya sulit ya, masuk ke perdalaman, bahkan kuil nya terletak di dekat hutan dan pulang nya hampir kesasar kedalam hutan. Meskipun jarang dikunjungi turis, tetapi pengurus dari Kuil ini sangat welcome dan baik, bahkan saya juga bertemu dengan Bhante (Bhikku) yang bisa berbahasa Indonesia, serta rombongan umat Buddha dari Bekasi ( Ternyata bukan saya orang Indonesia pertama yang kesini ).

Kuil yang berisi sekitar 500 stupa emas lebih ini memang berbeda dan cantik sekali, bahkan Mr.Toy tidak henti henti nya mengagumi nya. Lalu saya di info oleh pengurus kuil untuk mengunjungi satu kuil lagi yang masuk ke dalam hutan, dan saya meng iyakan. Kuil tersebut berada di hutan dan tidak ada pengunjung satu pun, hanya ada satu ibu ibu sedang menaruh semacam sesaji. Untuk masuk ke kuil harus naik anak tangga yang cukup tinggi dan sepi sekali, serta cukup menyeramkan. Begitu pula ketika sudah sampai di atas, suasana sekeliling yang berupa hutan serta stupa di tengah dan dikelilingi oleh patung khas budaya Thailand menambah angker suasana kuil. 

Tapi perjalanan kali ini saya cukup puas, membayar sewa mobil yang itungan nya tidak murah pun serasa worthed dan berkunjung ke lokasi yang anti mainstream serta cantik tentu nya membawa  dokumentasi yang menarik untuk dibagikan.